Ads 468x60px

Jalur Kaya

Menanam Singkong

Berikut ini adalah panduan sederhana, namun dapat diandalkan untuk menanam tanaman berakar seperti halnya Singkong.

Penyiapan lahan.
Lapangan dibajak dan digaru/disisir cukup satu kali dengan menggunakan traktor. Namun, bila menggunakan bajak yang ditarik oleh hewan atau traktor tangan, lahan ini harus digaru/disisir/diluku sebanyak dua kali. Kecuali menggunakan traktor yang memiliki 2 (dua buah garu.

Gundukan/bubungan atau larikan yang dibangun yaitu dengan jarak satu meter kali satu meter, agar mendapatkan 10.000 batang pohon per Ha.

Lima puluh kantong kompos atau pupuk kandang kering (cukup untuk satu hektar) disiramkan ke tanah selama persiapan lahan.

Menanam.
Batang singkong sebagai bahan tanam harus berusia kurang dari delapan bulan dan harus bebas dari hama serangga dan penyakit.

Batang ini dipotong antara 20-25 sentimeter panjangnya (5 ruas), dan dikelompokkan menurut bagian tangkai dari mana mereka berasal: bagian bawah batang, tengah, atau bagian atas (mereka juga harus ditanam menurut kelompoknya).

Bahan tanam ini harus disimpan di tempat sejuk dan teduh agar bisa bertahan hingga tiga bulan. Tapi untuk perkecambahan yang lebih baik, stek harus ditanam sesegera mungkin.

Stek dari pangkal batang merupakan bahan yang lebih baik daripada yang dari bagian atas dalam hal perkecambahan, pertumbuhan akar dan hasil pati. Bahan tanam yang ditanam pada jarak satu meter kali satu meter ini bisa ditanam secara horisontal, vertikal (di mana 3-5 sentimeter dibiarkan terbuka), atau sedikit miring.

Penanaman secara horizontal dianjurkan pada lahan yang relatif kering, dan secara vertikal pada tanah yang sangat basah atau selama musim hujan, dan sedikit-cenderung pada tanah dengan kelembaban mendekati optimal.

Selama musim kemarau, stek ditanam di alur-alur sementara di pegunungan selama musim hujan. Bukit hilang harus ditanam kembali dua minggu setelah tanam.

Pemupukan.
Enam kantong berisi pupuk lengkap (14-14-14) diterapkan sebelum tanam. Pupuk ditutupi dengan lapisan tipis tanah. Dua bulan setelah tanam, tanaman beri dua karung urea (46-0-0). Pupuk ditempatkan di lingkaran 15 cm dari batang.

Irigasi.
Setelah melakukan pemupukan, lahan segera dibuatkan irigasi untuk melarutkan pupuk. Irigasi ini sangat dianjurkan setelah selama tiga bulan pertama habis tanam pada musim kemarau. Selama musim hujan, irigasi diperlukan hanya bila diperlukan.

Penyiangan / Budidaya.
Selama dua bulan pertama, dianjurkan untuk melakukan penyiangan. Pengokohan batang diperlukan 3-4 minggu setelah tanam diikuti dengan pembuatan 2-4 minggu kemudian. Setelah bulan kedua pengokohan tanaman, penyiangan tidak lagi diperlukan. Cukup melakukan pencabutan atau pemotongan gulma yang tinggi.

Panen.
Delapan bulan setelah tanam, pengambilan sampel parsial disarankan untuk menentukan apakah akar cukup matang untuk dipanen. Jika sudah cukup tua, akar dipanen secara manual jika tanah gembur. Pada tanah yang sedikit keras, bar digunakan untuk menggali tanah dan untuk digunakan sebagai tuas. Atau, sebuah bajak yang ditarik hewan dapat digunakan lewat di sisi tanamanuntuk menghancurkan tanah.

Jika panen dilakukan dengan tangan, batang terlebih dahulu dipotong, meyisakankan sedikit di bagian bawah batang yang dijadikan tungkai untuk menarik umbinya. Umbi dipotong dengan menggunakan parang tajam. Tanah yang menempel pada umbi akan diersihkan dengan menggunakan tongkat. Umbi yang dipanen harus segera dijual, jika tidak, mereka harus disimpan di tempat teduh.

Menurut penelitian ilmiah, sekitar 23% dari total singkong yang dipanen akan hilang akibat kerusakan yang cepat. Memar dan luka yang diderita selama panen berkontribusi terhadap proses kerusakan ini.

Masalah ini telah memicu banyak kemungkinan solusi seperti media kemasan yang sesuai, dikendalikan, dikondisikan, dll, walaupun tidak semuanya berhasil.